Penyimpanan crypto harus sesuai kebutuhan—apakah kamu butuh kemudahan akses atau keamanan maksimal? Simak perbandingan antara hot wallet (online) dan cold wallet (offline).
🌐 Hot Wallet
- **Akses cepat:** cocok untuk trading harian atau transaksi semasa singkat.
- **Integrasi platform:** bisa dicolok langsung ke apps dan widget seperti di Cryptobeli.
- **Risiko:** rentan terhadap phishing dan hack karena selalu online.
🔒 Cold Wallet
- **Keamanan tinggi:** private key tidak terkoneksi internet.
- **Offline storage:** sering berupa hardware wallet seperti Ledger, Trezor.
- **Kurang praktis:** perlu perangkat khusus untuk akses atau transaksi.
🎯 Perbandingan Cepat
Aspek | Hot Wallet | Cold Wallet |
---|---|---|
Akses | Instan (online) | Berperangkat, saat butuh |
Keamanan | 📉 Risiko hack/phishing | 📈 Aman, offline |
Praktis | 🟢 Mudah tiap hari | ⚪ Ribet setup hardware |
Harga | Gratis/biaya kecil | Biaya device (Rp500rb–3juta) |
Bagaimana Memilih
- **Untuk trading aktif:** hot wallet lebih cocok.
- **Untuk investasi jangka panjang:** cold wallet lebih aman.
- Banyak pengguna pakai kedua jenis—hot untuk sebagian kecil, cold untuk simpan jangka panjang.
FAQ
Apa cold wallet mahal?
Tidak harus—ada hardware wallet murah seperti SafePal di bawah Rp500.000.
Kalau kehilangan cold wallet?
Asal kamu backup seed phrase dengan benar, kamu bisa recovery wallet di device baru.
Kesimpulan
Pilih berdasarkan tujuan: hot-wallet untuk akses cepat sehari-hari, cold-wallet untuk keamanan maksimal. Mau tutorial setting kedua jenis dompet? Tinggal bilang 🌸